Soppeng, Mitrabuser.com, Di tengah perjalanan pendidikan di Kabupaten Soppeng, terdapat ikatan yang kuat antara para pemimpin pendidikan yang tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga emosional.
Para pemimpin ini, yang dipimpin oleh Andi Sumangerukka, SE., S.Sos., M.Si, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, berkomitmen untuk menciptakan pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan dan kebijaksanaan. (7/4/2025).
Dalam kepemimpinannya, Andi Sumangerukka menekankan pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan yang menginspirasi dan penuh kasih.
“Pendidikan bukan hanya tentang kurikulum, tetapi juga tentang bagaimana kita menumbuhkan karakter dan impian anak-anak kita,” ungkap Andi.
Ia percaya bahwa kebijakan pendidikan harus mencerminkan kepedulian dan kasih sayang, memberikan ruang bagi setiap individu untuk berkembang dengan maksimal.
Sementara itu, Drs. Jamal, M.Si, selaku Koordinator Wilayah UPT Pendidikan Kecamatan Lalabata, juga berperan penting dalam menghubungkan satuan pendidikan dengan kebijakan yang lebih luas.
Dengan sikap tenang dan bijak, ia berfungsi sebagai jembatan antara pusat dan satuan pendidikan, mendengarkan aspirasi para guru dan murid.
“Kami berusaha menciptakan sinergi antara berbagai pihak untuk memastikan bahwa semua orang didengar dan dihargai,” kata Jamal.
Di sisi lain, Sudirman, S.Sos., S.Pd, seorang pengawas yang juga pendamping Gugus 1 Soppeng, menunjukkan betapa empati adalah kunci dalam pengabdian.
Ia tidak hanya mengawasi kualitas pendidikan, tetapi juga memberikan dukungan moral kepada para guru dan siswa.
Menurutnya, “Pendidikan adalah tentang mendengarkan dan memahami, bukan hanya tentang mengatur,” tegas Sudirman.
Abdul Asis, S.Pd I, Kepala SD Negeri 7 Salotungo, menegaskan bahwa sekolah yang ia kelola adalah tempat di mana karakter dan impian siswa dapat tumbuh.
Ia menekankan pentingnya pendekatan yang holistik dalam pendidikan, di mana setiap langkah program dirancang dengan makna dan tujuan yang jelas.
“Kami ingin menjadikan sekolah sebagai taman jiwa, tempat di mana setiap anak merasa aman dan didukung,” ujarnya.
Sosok keempat ini menunjukkan bahwa pendidikan di Kabupaten Soppeng berlangsung dalam suasana kolaboratif yang penuh empati.
Mereka saling mendukung dan memahami satu sama lain, berkomitmen untuk menciptakan pendidikan yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga mengedepankan cinta dan kebijaksanaan.
Di tangan mereka, pendidikan di Soppeng tidak hanya bergerak, tetapi juga hidup dan berkembang.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng berkomitmen untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas dan manusiawi.
Dengan visi untuk mencerdaskan anak bangsa, Dinas ini fokus pada pengembangan karakter, inovasi, dan kolaborasi antara semua pemangku kepentingan pendidikan.
(Red)