Soppeng, Mitrabuser.com, Seperti evolusi dalam ekosistem alam, pendidikan pun mengalami transformasi dalam ranah digital. SD Negeri 7 Salotungo kini berada dalam fase adaptasi, menyesuaikan diri dengan ekosistem teknologi global, dan melangkah menuju Sekolah Rujukan Google. Ini bukan sekadar perubahan, melainkan revolusi dalam cara manusia menyerap dan menyebarkan ilmu, sebagaimana fotosintesis yang mengubah cahaya menjadi energi kehidupan.
Dalam tatanan alam, makhluk yang mampu beradaptasi dengan lingkungan baru akan bertahan dan berkembang. Begitu pula dalam dunia pendidikan: sekolah yang mengintegrasikan teknologi akan menciptakan ekosistem pembelajaran yang lebih dinamis, interaktif, dan berorientasi masa depan. Dengan memanfaatkan Google for Education, SD Negeri 7 Salotungo berusaha menjadi katalisator perubahan, menjembatani siswa menuju era digital yang berbasis kolaborasi dan inovasi.
Syansul Hadi, S. Pd (Pak Ancu) yang menjadi ketua dalam program Kandidat sekolah rujukan google (KSRG) menekankan bahwa teknologi adalah energi baru dalam dunia pendidikan. “Sebagaimana air yang mengalir menyesuaikan bentuk wadahnya, kita pun harus mengikuti arus perubahan tanpa kehilangan esensi pembelajaran. Transformasi digital ini adalah cara kita memperluas cakrawala pengetahuan tanpa batas ruang dan waktu,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari simbiosis dalam ekosistem digital, SD Negeri 7 Salotungo mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadi agen perubahan. Salah satu langkah sederhana namun bermakna adalah dengan membagikan (share), menyukai (like), dan berlangganan (subscribe) konten edukatif yang telah diproduksi oleh sekolah. Ini seperti angin yang membawa benih, menyebarkannya ke berbagai tempat agar tumbuh menjadi pohon ilmu yang kokoh.
Mari bersama kita dorong SD Negeri 7 Salotungo menuju ekosistem pendidikan masa depan! Seperti rantai kehidupan yang saling terhubung, setiap dukungan yang diberikan akan menjadi energi bagi sekolah dalam meraih predikat Sekolah Rujukan Google.
(AJS)