Soppeng, Mitrabuser.com, Sejumlah oknum kepala sekolah dasar di Kecamatan Lalabata diminta untuk lebih memperhatikan dan memfasilitasi pelaksanaan Kelompok Kerja Guru (KKG) PAI dan PJOK, terutama dalam hal pengadministrasian dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) yang mendukung kegiatan tersebut.
Permasalahan ini mencuat dalam pertemuan KKG PAI di SD Negeri 18 Mangkawani dan kembali menjadi perbincangan alot dalam pertemuan KKG PJOK yang digelar di SDN 23 Tanete, Kelurahan Lapajung, pada Kamis, 13 Februari 2025. Para guru PAI dan PJOK secara umum mengeluhkan minimnya perhatian kepala sekolah dalam mendukung program KKG, khususnya terkait administrasi dan pengalokasian dana BOS yang seharusnya dapat mendukung kelancaran kegiatan ini.
Menanggapi hal tersebut, Ketua K3SD Kecamatan Lalabata, H. Zainuddin, S. Pd, bersama Pengawas/Pendamping Gugus I, Sudirman, S. Sos., S. Pd, Pengawas/Pendamping Gugus III, Hasanuddin Dolo, S. Pd, serta Koordinator Wilayah (Korwil) Lalabata, Drs. Jamaluddin, M. Si, menegaskan bahwa mereka akan segera menyampaikan permasalahan ini kepada seluruh kepala sekolah dasar di Kecamatan Lalabata.
Mereka sepakat bahwa kepala sekolah harus memberikan perhatian lebih dan memastikan fasilitasi yang optimal bagi guru PAI dan PJOK, baik dalam pelaksanaan KKG di tingkat gugus maupun di tingkat kecamatan. Khususnya, mereka menekankan bahwa administrasi dana BOS harus lebih transparan dan tepat sasaran, sehingga tidak menghambat pelaksanaan KKG.
Diharapkan, dengan adanya perhatian lebih dari kepala sekolah, guru PAI dan PJOK dapat lebih terbantu dalam mengembangkan profesionalisme mereka, yang pada akhirnya akan berdampak positif terhadap peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah dasar di Kecamatan Lalabata.
