Soppeng, Mitrabuser.com, Herwan, SH, M. Si Pimpinan Redaksi Kabartujuhsatu sekaligus Ketua Jurnalis Online Indonesia (JOIN) kabupaten Soppeng, memberikan ulasan tajam mengenai fenomena yang sering terjadi di dunia pendidikan.
Dalam pernyataannya, ia menyoroti ironi di mana kreativitas sering kali menjadi seruan utama para pendidik terhadap siswanya, tetapi tidak tercermin dalam praktik keseharian sang guru, katanya. Senin (6/1/2025).
"Kreativitas adalah kata yang sering didengungkan oleh kaum pendidik kepada siswa mereka, namun yang terjadi justru sebaliknya. Sang guru sendiri tidak kreatif dalam metode pengajaran atau pendekatan kepada siswa. Ini adalah ironi yang sangat disayangkan," ungkap Herwan dalam sebuah diskusi pendidikan.
Kritik yang Membangun
Menurutnya, dunia pendidikan memerlukan guru yang mampu menjadi teladan. Guru tidak hanya menyuruh siswa menjadi kreatif tetapi harus mampu menunjukkan bagaimana kreativitas diterapkan dalam kehidupan nyata. "Jika guru hanya berbicara tanpa contoh nyata, bagaimana siswa bisa terinspirasi?" terangnya.
Dampak Kurangnya Kreativitas Guru
Herwan menegaskan bahwa kurangnya kreativitas guru berdampak langsung pada semangat belajar siswa. Materi pembelajaran yang disampaikan secara monoton membuat siswa kurang termotivasi dan cenderung bosan. Akibatnya, kualitas pendidikan tidak berkembang sesuai harapan.
"Guru adalah motor utama dalam pendidikan. Jika mereka tidak kreatif, maka sistem pendidikan kita akan berjalan di tempat," urainya.
Harapan dan Solusi
Dalam pandangannya, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi masalah ini:
1. Pelatihan Berkala untuk Guru
Guru perlu dilatih secara berkala agar mampu mengadopsi metode pengajaran yang lebih kreatif dan inovatif.
2. Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran.
Teknologi harus dimanfaatkan untuk menciptakan pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif.
3. Dukungan Pemerintah
Pemerintah perlu memberikan dukungan penuh terhadap program-program yang mendorong pengembangan kreativitas guru.
Pentingnya Teladan
Herwan menutup ulasannya dengan menekankan bahwa seorang guru harus menjadi figur teladan bagi siswa, tidak hanya dalam pengetahuan tetapi juga dalam sikap dan tindakan. "Guru harus menunjukkan bahwa kreativitas bukan hanya teori, tetapi juga praktik nyata. Hanya dengan demikian, siswa akan termotivasi untuk mencontoh dan menerapkan nilai-nilai yang diajarkan."
Pernyataan Herwan ini mendapat perhatian dari berbagai kalangan, khususnya di dunia pendidikan. Banyak yang berharap kritik ini dapat menjadi refleksi dan mendorong perubahan positif dalam sistem pendidikan di Indonesia.
(AJS)